Powered by Blogger.
RSS

Alat Analisis potensi Wilayah

Berhubung semester 5 ini saya mengambil mata kuliah regional, kali ini saa ingin berbai sedikit ilmu tentang alat analisi yang sering digunkan dalam analisis regional. diantaranya adalah LQ, Shift Share, Scalogram, Tipologi klassen, dan masih banyak lagi..... analisis regional ini sederhana banget, bisa analisis lewat excel dan tidak memerlukan software analisis yang khusus.


KARAKTERISTIK DAN POTENSI EKONOMI



A. Analisis Shift-Share
Untuk mengetahui sektor-sektor yang berkembang di suatu wilayah (kabupaten) dibandingkan dengan perkembangan ekonomi di wilayah yang lebih besar (propinsi). digunakan teknik analisis shift-share. Ada tiga pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini.
1.    Analisis Klasik
Teknik ini membandingkan laju pertumbuhan sektor-sektor di wilayah kabupaten dengan laju pertumbuhan perekonomian di wilayah propinsi serta sektor-sektornya, dan mengamati penyimpangan-penyimpangan dari perbandingan-perbandingan tersebut. Sehingga, dapat diketahui adanya shift (pergeseran) hasil pembangunan perekonomian kabupaten jika kabupaten tersebut memperoleh kemajuan sesuai dengan kedudukannya dalam perekonomian propinsi. Jika penyimpangannya positif, maka menunjukkan adanya keunggulan kompetitif dari suatu sektor dalam wilayah kabupaten tersebut.
Teknik analisis shift-share membagi pertumbuhan sebagai perubahan (D) suatu variabel di wilayah kabupaten seperti kesempatan kerja, nilai tambah, pendapatan atau output, selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruh-pengaruh: pertumbuhan propinsi (N), bauran industri (M) dan keunggulan kompetitif (C).  Pengaruh pertumbuhan propinsi disebut pengaruh pangsa (share), pengaruh bauran industri disebut proportional shift atau bauran komposisi, dan pengaruh keunggulan kompetitif dinamakan differential shift atau regional share.
Untuk industri atau sektor i di kabupaten j:
(1)       Dij = Nij + Mij + Cij
Bila analisis tersebut di atas diterapkan kepada kesempatan kerja (employment), E, maka
(2)       Dij = E*ij - Eij
(3)       Nij = Eij. rn
(4)       Mij = Eij (rin - rn)
(5)       Cij = Eij (rij - rin)
di mana:
rij , rin dan rn mewakili laju pertumbuhan wilayah kabupaten dan propinsi yang masing-masing didefinisikan sebagai berikut:
(6)       rij = (E*ij - Eij) / Eij
(7)       rin = (E*in - Ein) / Ein
(8)       rn= (E*n – En) / En
sedangkan Eij = kesempatan kerja di sektor i di wilayah kabupaten j, Ein = kesempatan kerja di sektor i di wilayah propinsi, dan En = kesempatan kerja di wilayah propinsi, semuanya diukur pada suatu tahun dasar. Superscript * menunjukkan kesempatan kerja pada tahun analisis.
Untuk suatu wilayah kabupaten, pertumbuhan propinsi (3), bauran industri (4) dan keunggulan kompetitif (5) dapat ditentukan untuk sektor i atau dijumlah untuk semua sektor dalam keseluruhan wilayah kabupaten.
Persamaan shift-share untuk sektor i di kabupaten j adalah:
(9)   Dij = Eij. rn + Eij (rin - rn) + Eij (rij - rin)        
Persamaan shift-share ini membebankan tiap sektor wilayah kabupaten dengan laju pertumbuhan yang setara dengan laju yang dicapai oleh perekonomian propinsi selama kurun waktu analisis. Ini tercermin pada persamaan (3), yang menunjukkan bahwa sektor-sektor di wilayah kabupaten hendaknya paling sedikit tumbuh sebesar laju pertumbuhan propinsi yaitu rn. Setelah ditentukan besarnya pertumbuhan wilayah propinsi, pertumbuhan suatu variabel wilayah kabupaten yang tersisa merupakan suatu net gain atau net loss (atau shift) bagi wilayah kabupaten yang bersangkutan. Dengan kata lain, perbedaan antar perubahan nyata kesempatan kerja (sebagai variabel wilayah kabupaten) dan pengaruh pertumbuhan wilayah propinsi (persamaan 3) disebut net shift sektor i di kabupaten j. Net shift ini juga sama dengan total dari pengaruh bauran industri (persamaan 4) dan pengaruh keunggulan kompetitif (persamaan 5).
Pengaruh bauran industri untuk sektor i akan positif di semua wilayah kabupaten jika kesempatan kerja di sektor i tumbuh lebih cepat daripada kesempatan kerja keseluruhan di wilayah propinsi (rin > rn). Demikian pula, pengaruh bauran industri menjadi nol jika (rin = rn), atau negatif jika (rin < rn). Selanjutnya, keunggulan kompetitif sektor i di kabupaten j dapat positif jika pertumbuhan kesempatan kerja sektor tersebut di wilayah kabupaten lebih cepat dari pertumbuhan di sektor yang sama di wilayah propinsi (rij > rin), nol jika (rij = rin) , atau negatif jika (rij < rin). Suatu keunggulan kompetitif yang positif (negatif)  mempunyai implikasi bahwa share suatu wilayah kabupaten atas kesempatan kerja wilayah propinsi di suatu sektor tertentu, naik (turun) selama kurun waktu analisa.
Jika tiap komponen (pengaruh) shift-share dijumlahkan untuk semua sektor, maka tanda hasil penjumlahan tersebut menunjukkan arah perubahan dalam pangsa wilayah kabupaten dalam kesempatan kerja wilayah propinsi. Pengaruh bauran industri total akan positif (negatif) di kabupaten-kabupaten dengan proporsi kesempatan kerja di atas rata-rata di sektor-sektor dengan pertumbuhan yang cepat (statis atau menurun) di tingkat propinsi. Demikian juga, pengaruh keunggulan kompetitif total akan positif (negatif) di kabupaten-kabupaten di mana kesempatan kerja berkembang lebih cepat (lebih lambat) daripada struktur bauran industri atau kesempatan kerja.

2.    Modifikasi Estaban-Marquillas
Teknik analisis ini mengandung suatu unsur baru yaitu homothetic employment di sektor i di kabupaten j, diberi notasi Eij, dan dirumuskan sebagai berikut:
(10)  Eij = Ej (Ein/En)
Eij adalah employment atau kesempatan kerja yang dicapai sektor i di kabupaten j jika struktur kesempatan kerja di kabupaten tersebut sama dengan struktur propinsi. Dengan mengganti kesempatan kerja nyata (Eij) dengan kesempatan kerja homothetic (Eij), persamaan (5) diubah menjadi:
(11)  Cij = Eij (rij - rin)
Cij mengukur keunggulan atau ketidakunggulan kompetitif di sektor i di perekonomian suatu wilayah kabupaten.
Untuk sektor i di kabupaten j, pengaruh alokasi (Aij) dirumuskan sebagai berikut:
(12)  Aij = (Eij-Eij)( rij - rin)
Aij adalah bagian dari pengaruh (keunggulan) kompetitif tradisional (klasik) yang menunjukkan adanya tingkat spesialisasi di sektor i di kabupaten j. Dengan kata lain, Aij adalah perbedaan antara kesempatan kerja nyata di sektor i di kabupaten j dan kesempatan kerja di sektor wilayah tersebut (rij) jika struktur kesempatan kerja wilayah kabupaten tersebut sama dengan struktur kesempatan kerja di wilayah propinsi dan nilai perbedaan tersebut dikalikan dengan perbedaan antara laju pertumbuhan sektor di wilayah kabupaten tersebut (rij) dan laju pertumbuhan sektor di wilayah propinsi (rin).
Lebih jelasnya persamaan (12) menunjukkan bahwa jika suatu wilayah kabupaten mempunyai spesialisasi di sektor-sektor tertentu, maka sektor-sektor itu juga menikmati keunggulan kompetitif yang lebih baik.
Modifikasi Estaban-Marquillas terhadap analisis shift-share adalah:
(13)    Dij = Eij(rn) + Eij(rij - rn)    + Eij (rij - rin) + (Eij-Eij)( rij - rin)


3.        Modifikasi Arcelus terhadap Analisis Shift-Share
Modifikasi ini memasukkan sebuah komponen yang merupakan dampak pertumbuhan intern suatu wilayah atas perubahan (kesempatan kerja) wilayah. Modifikasi ini mengganti Cij dengan sebuah komponen yang disebabkan oleh pertumbuhan wilayah dan sebuah komponen bauran industri regional sebagai sisanya. Arcelus menekankan komponen kedua yang mencerminkan adanya agglomeration economies (penghematan biaya per satuan karena kebersamaan lokasi satuan-satuan usaha). Sedangkan  regional growth effect (pengaruh pertumbuhan wilayah) merupakan prestasi ekonomi dari sektor i di wilayah kabupaten j (dibandingkan dengan laju pertumbuhan sektor tersebut di wilayah propinsi) dikalikan dengan selisih antara laju pertumbuhan wilayah kabupaten di semua sektor (rj) dan laju pertumbuhan semua sektor di wilayah propinsi (rn).
Pengaruh pertumbuhan wilayah kabupaten (Rij) dirumuskan sebagai berikut:
(14)    Rij = Eij (rj - rn) + (Eij-Eij)( rj - rn)
di mana:
Eij = homothetic employment sektor i di kabupaten j
Eij  = employment sektor i di kabupaten j
rj    = laju pertumbuhan kabupaten j
rn   = laju pertumbuhan propinsi
Komponen bauran industri regional menurut Arcelus dirumuskan sebagi berikut:
(15)    RIij = Eij {(rij – rj) - (rin - rn)} + (Eij-Eij){(rij – rj) - (rin - rn)}


B. Analisis Location Quotient
            Analisis ini merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperluas analisis shift share. Teknik ini membantu untuk menentukan kapasitas ekspor perekonomian daerah dan derajat self-sufficiency suatu sektor.
            Dalam teknik ini kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
a. kegiatan industri yang melayani pasar di daerah itu sendiri maupun di luar daerah yang bersangkutan. Industri seperti ini dinamakan industry basic. Nilai LQ lebih besar dari satu.

b. kegiatan ekonomi atau industri yang melayani pasar di daerah tersebut, jenis ini dinamakan industry non basic atau industri lokal. Nilai LQ kurang dari satu.
           
Koefisien LQ= (yi/yt)/(Yi/Yt)  


di mana:
yi = pendapatan sektor ekonomi kabupaten
yt = pendapatan daerah kabupaten
Yi = pendapatan sektor ekonomi propinsi
Yt = pendapatan daerah propinsi
           
C. Analisis MRP
            Analisis MRP dilakukan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi terutama struktur ekonomi suatu daerah/wilayah yang menekankan pada kriteria pertumbuhan baik secara eksternal (wilayah referensi) maupun internal (wilayah studi). Pendekatan analisis MRP dapat dibagi menjadi dua, yaitu: (1) rasio pertumbuhan wilayah referensi (RPR), dan (2) rasio pertumbuhan wilayah studi (RPS). RPR membandingkan pertumbuhan masing-masing kegiatan dalam wilayah referensi dengan PDRB wilayah referensi. Jika nilai RPR lebih besar dari 1 maka RPR dikatakan (+), dan jika nilai RPR lebih kecil dari 1 maka RPR dikatakan (-). RPR (+) menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu kegiatan tertentu dalam wilayah referensi lebih tinggi dari pertumbuhan PDRB wilayah referensi. Demikian pula sebaliknya, RPR (-) menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu kegiatan tertentu di wilayah referensi lebih rendah dari pertumbuhan PDRB wilayah referensi tersebut.
            RPS membandingkan pertumbuhan kegiatan dalam tingkat wilayah studi dengan kegiatan
            Hasil analisis MRP diklasifikasikan menjadi empat:
  1. Klasifikasi 1, yaitu nilai (+) dan (+) berarti kegiatan tersebut mempunyai pertumbuhan yang menonjol baik pada tingkat wilayah referensi maupun pada tingkat wilayah studi. Kegiatan ini selajuntunya disebut sebagai dominan pertumbuhan.
  2. Klasifikasi 2, yaitu nilai (+) dan (-) berarti kegiatan tersebut pada tingkat wilayah referensi mempunyai pertumbuhan yang menonjol namun pada wilayah hstudi belum menonjol.
  3. Klasifikasi 3, yaitu nilai (-) dan (+) berarti kegiatan tersebut pada tingkat wilayah referensi pertumbuhannya tidak menonjol, akan tetapi pada wilayah studi pertumbuhan kegiatan tersebut menonjol. Kegiatan ini dari sudut wilayah studi diharapkan akan potensial peranannya dalam memberikan kontribusi pertumbuhan wilayah referensi maupun wilayah studi. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang potensial untuk dikembangkan di wilayah studi.
  4. Klasifikasi 4, yaitu (-) dan (-) berarti kegiatan tersebut baik pada tingkat wilayah referensi maupun wilayah studi mempunyai pertumbuhan yang rendah.

D. Klassen Typologi
            Klassen Typologi digunakan untuk melihat gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi, dalam hal ini dianalisis dengan menggunakan Klassen Typologi sebagai dasar analisis. Melalui analisis ini dapat diperoleh 4 klasifikasi sektor-sektor ekonomi yang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda, yaitu sektor maju dan tumbuh cepat, sektor maju tetapi tertekan, sektor berkembang cepat dan sektor relatif tertinggal.
Klasifikasi sektor ekonomi menurut Klassen Typologi

yi > y
yi < y
ri > r
sektor maju dan tumbuh cepat
sektor berkembang cepat
ri < r
sektor maju tetapi tertinggal
sektor relatif tertinggal

ri          = laju pertumbuhan sektor i,
r           = laju pertumbuhan PDRB
yi          = kontribusi sektor i terhadap PDRB
y           = kontribusi rata-rata sektor PDRB

E. Analisis Overlay
            Analisis overlay digunakan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria kontribusi. Setiap sektor diklasifikasikan menjadi 4 tipe, yaitu:
1. pertumbuhan +, kontribusi -, menunjukkan suatu kegiatan yang sangat dominan baik dari pertumbuhan maupun kontribusi.
2. Pertumbuhan +, kontribusi -, menunjukkan bahwa pertumbuhan dominan, kontribusinya kecil, kegiatan ini dapat ditingkatkan kontribusinya untuk dipacu menjadi kegiatan yang dominan.
3. Pertumbuhan -, kontribusi +, menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat  memungkinkan merupakan kegiatan yang sedang mengalami penurunan.
4.  Pertumbuhan -, kontribusi -, menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak potensial dari kedua kriteria.


F. Rasio Penduduk-Pengerjaan (RPP)
                          RPP  =       jumlah penduduk

                                         jumlah pekerja sektoral


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment